SELAMAT DATANG
Selamat datanf di lapak MAKRIFATBUSINESS untuk order bisa melalui marketipace Shopee Tokopedia Bukalapak Lazada dengan nama lapak makrifatbusiness atau order via WA 08123489038 email : imronpribadi1972@gmail.com

Cari Disini

Translate


Sabtu, 15 Oktober 2011

Bagaimana Agar Diri Lebih Bermartabat dengan Zakat?


Bermartabat dengan Zakat

sumber : http://bmh.or.id
E-mailPrintPDF
0
Sebagai manusia biasa, tentu kita tak dapat melihat niat dari bapak H Syaichon (50 tahun), pengusaha kulit, jual beli mobil dan sarang burung wallet,

warga Jl Dr Wahidin RT III/IV Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, untuk membagikan zakat kepada fakir miskin berbuah tragedi. Akibat berdesak-desakan, pembagian zakat itu justru menewaskan 21 orang calon penerima zakat (mustahik) dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. (Republika, Selasa 16 September 2008).

Semoga tragedi serupa tidak terulang lagi di bumi Indonesia yang kita cintai ini. Karena hakekatnya zakat adalah solusi keummatan dalam mensejahterakan yang paling efektif. Hal ini telah dibuktikan dalam sejarah disaat zakat menjadi syari’at yang ditaati oleh para penganutnya salah satunya di zaman Ibnu Umar selaku Khalifah. 

Kemiskinan bukanlah hanya faktor kemalasan (kemiskinan kultural) sebagai penyebabnya, namun adalah ketidakmerataan distribusi kesempatan kerja, dan akses pendidikan dan hajat hidup lainnya (kemiskinan struktural) adalah menyebab utama kemiskinan. Hal ini dipertegas oleh  pakar Lapoe dan Colin, yang menyatakan bahwa penyebab utam kemiskinan adalah ketimpangan social ekonomi akibat adanya sekelompok kecil orang yang hidup mewah di atas penderitaan orang banyak, dan bukannya disebabkan oleh semata-mata kelebihan jumlah penduduk. 

Hal serupa diungkapkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya; “Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas hartawan Muslim suatu kewajiban zakat yang dapat menanggulangi kemiskinan. Tidaklah mungkin terjadi seorang fakir menderita kelaparan atau kekurangan pakaian, kecuali oleh sebab kebakhilan yang ada pada hartawan Muslim. Ingatlah, Allah SWT akan melakukan perhitungan yang teliti dan meminta pertanggungjawaban mereka dan selanjutnya akan menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat pedih”

Dengan zakat maka martabat ummat dapat diwujudkan baik bagi para muzakki (pemberi zakat), maupun bagi mustahik (penerima zakat). Karena ketinggian martabat seseorang ditentukan oleh seberapa besar kemanfaatan yang telah diberikan kepada sesama, dan seberapa dalam  penyerahan dirinya kepada Alah. Agar zakat dapat berfungsi sebagaimana yang dimaksud, maka ada tiga hal yang perlu mendapat penguatan:

1. Lembaga/Amil (Pengelola zakat). Mestinya yang pertama melakukan pembenahan  adalah lembaga pengelola zakat. Dalam hal bagaimana meyakinkan para muzakki bahwa dana zakat yang telah mereka salurkan melalui lembaga amil zakat telah tepat sasaran dan mampu mengangkat harkat dan martabat ummat, dalam bentuk tingkat kesejahteraan ummat dari tahun ketahun terlihat progresnya. Dengan demikian merupakan keharusan bagi setiap lembaga pengelola zakat untuk  tampil profesional dan amanah, serta transparan  dalam pelaksanaan program dan pendayagunaan dana ummat. Maka dengan demikian muzakki akan memberi kepercayaan penuh kepada lembaga tersebut. Sebab Satu-satunya ibadah yang secara eksplisit ditegaskan dalam Alquran yang ada petugasnya adalah zakat. Hal ini sebagaimana tersebut di dalam QS At-Taubah [9] ayat 60 dan 103. Karena itu, zakat bukanlah semata-mata urusan pribadi muzakki dengan mustahiq. Tetapi, urusan kelembagaan (institusi). Ini karena zakat adalah titipan umat yang harus dikembalikan kepada umat. Didalamnya ada unsur penghimpunan, penyaluran, dan pelaporan yang bertanggung jawab. 

2. MUZAKKI. Seorang Muzakki yang dengan kesadaran menghitung hartanya untuk kemudiaan menyalurkan zakatnya  melalui lembaga pengelola zakat, maka sikap seperti itu mencerminkan  martabat dirinya karena di samping peduli sesama juga telah memenuhi perintah Allah. Meskipun tidak bebrarti zakat seseorang tidak syah bila disalurkan langsung kepada mustahiq, namun dapat merendahkan martabat mustahiq, karena memungkinkan timbulnya perasaan rendah diri bagi mustahiq bila menerima langsung dari muzakki. Lagi pula  dana yang akan diperoleh jumlahnya  sangat terbatas, hanya sebatas konsumsi Satu Dua bulan bahkan ada yang hanya Satu Dua hari.

3. MUSTAHIQ, mengangkat martabat mereka melalui zakat sangat memungkinkan bila yang diberikan kepadanya bukanlah sekedar kebutuhan sesaat, namun mereka dibina dan diarahkan untuk merubah status dirinya dari mustahiq menjadi muzakki melalui pemberdayaan. Bila dia seorang petani, maka dia diberi bibit, pupuk, dan biaya produksi serta pembinaan/pendampingan, bila dia seorang nelayan, maka bukan ikan yang diberikan, akan tetapi diberi pancing agar potensi dirinya bisa optimal.   

Memasuki bulan Suci Ramadhan yang menawarkan berbagai keberuntungan bagi orang-orang beriman  hendaknya dapat memaksimalkan untuk meraihnya dengan memperbanyak taqarrub kepada-Nya melalui  menjaga ibadah puasanya dari hal-hal yang dapat membatalkan, bahkan dari hal-hal yang dapat mengurai nilai dan kualitasnya, begitu pula dengan memperbanyak ibadah mahdah dan ibadah-ibadah naafilah. Ramadhan juga sebagai bulan amal  dimana setiap kebaikan akan dilipat gandakan ganjarannya, maka saatnya kita perbanyak berinfak, bersedakah, dan menunaikan zakat, baik zakat fitroh maupun zakat maal. 

Bila kedua hal tersebut berhasil kita tunaikan (hablun minallah dan hablun minannas) dengan mengharap RidhoNya semata, maka kita telah berhasil menyempurnakan pengabdian kita kepadaNya, maka disinilah letak hakekat ketinggian martabat kita manusia.

Mari kita perkuat harapan kita kepada Allah SWT, semoga di bulan Ramadhan tahun ini kita semua diberi kekuatan dan bimbinganNya untuk mempersembahkan yang terbaik untuk ummat dan meraih kesucian diri dihadapan Dzat Yang Maha Suci. Agar janji Allah berhasil kita raih berupa takwa kepada-Nya. Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin.

* oleh Ust. Wahyu Rahman, Direktur Eksekutif BMH


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 Tanggapan:

Posting Komentar

Silahkan Komentarnya.....

Item Reviewed: Bagaimana Agar Diri Lebih Bermartabat dengan Zakat? Rating: 5 Reviewed By: M Imron Pribadi